Page 6 - HUT ke-70 PPPK Petra
P. 6
Sejarah Singkat PPPK Petra
Tanggal 27 Desember 1949, Pemerintah
Hindia Belanda secara resmi menyerahkan
kedaulatan kepada Pemerintah Republik
Indonesia. Sejarah mencatat bahwa
peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah
di bidang pendidikan, yang mana sejak saat
itu bahasa Indonesia wajib menjadi bahasa
pengantar dalam proses pembelajaran.
Secara umum, pada masa-masa tersebut terjadi
kekosongan sekolah-sekolah menengah di Surabaya.
Keadaan ini menggugah hati tujuh orang anggota Gereja
Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Khoe Hwee (THKTKH KH),
Jawa Timur, dan Gereja Gereformeed Surabaya (GGS),
yaitu: Bapak Bhe Hok Liong, Bapak Gouw Loe Liong,
Bapak Lie long Liang, Bapak Liem Siauw Giap, Bapak Oey
Koen Heng, dan drg. Tan Gie Djien dari Gereja THKTKH
KH Jawa Timur, serta Bapak Kwee Djien Kian dari GGS.
Pada tanggal 31 Maret 1951, ketujuh orang pemrakarsa
sepakat untuk membentuk Panitia Persiapan Badan
Pendidikan Kristen Surabaya (PBPKS), yang bertugas
untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan erat
dengan cetusan untuk mendirikan Sekolah Menengah
Kristen, dengan memenuhi ketentuan: berdasarkan
03 | HUT ke-70 PPPK PETRA