Alumni2020-03-21T09:59:49+07:00

SUKSES ALUMNI

PPPK Petra berterima kasih kepada Bapak/Ibu orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya mengenyam pendidikan di PPPK Petra. Mereka yang telah menjadi alumni merupakan bagian dari keluarga besar PPPK Petra. Kami meyakini alumni PPPK Petra yang tergabung dalam Ikatan Alumni PPPK Petra (Ikapetra) adalah salah satu kekuatan terbesar untuk saling berkontribusi membangun negeri ini.

Alan Budikusumo Wiratama – alumnus SMA Kristen Petra 3 Kalianyar

” Saya mengajak alumni PPPK Petra untuk bergabung dalam IKAPETRA dan menjadi berkat sesama alumnus PPPK Petra. Terima kasih untuk IKAPETRA, walaupun hanya sesaat menjadi bagian dari PPPK Petra, tetapi perhatian dari teman-teman alumni membuat saya bangga menjadi bagian dari IKAPETRA. ”

Alan Budikusumo Wiratama, Pemain bulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra, Juara Malaysia Open 1995, Juara Indonesia Open 1993, dan beberapa lainnya.

Saya seorang mantan atlet bulutangkis Indonesia. Lama pendidikan yang saya dapatkan di PPPK Petra hanya enam bulan saja, kemudian hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan talenta di bidang bulu tangkis. Walaupun cukup singkat, saya merasakan sekolah dan kelas yang nyaman untuk belajar. Lingkungan sekolah yang baik dan nyaman di tengah kota. Orang tua saya mempercayakan kepada PPPK Petra karena sekolah Petra adalah salah satu sekolah terbaik di Surabaya. Sangat penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan tidak hanya pelajaran formal, tetapi juga dalam hal kreativitas dan kegiatan sosial.

Melalui talenta yang Tuhan berikan, saya bersyukur dapat meraih beberapa prestasi di bidang bulutangkis, antara lain medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra, Juara Malaysia Open 1995, Juara Indonesia Open 1993, dan beberapa lainnya. Saya pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996. Kegiatan saya sejak tahun 2003 adalah membuka usaha dalam bidang alat-alat olahraga dengan merek ASTEC (Alan Susi Technology).

Hubungan dengan teman-teman sesama alumnus masih terjalin saat ini. Saya berharap agar sesama alumni dapat saling membantu, memberikan informasi yang bermanfaat, dan menjalin komunikasi yang baik. Saya mendukung wadah IKAPETRA sebagai saluran komunikasi antaralumnus PPPK Petra.

Saya mengajak alumni PPPK Petra untuk bergabung dalam IKAPETRA dan menjadi berkat sesama alumnus PPPK Petra. Terima kasih untuk IKAPETRA, walaupun hanya sesaat menjadi bagian dari PPPK Petra, tetapi perhatian dari teman-teman alumni membuat saya bangga menjadi bagian dari IKAPETRA.

Prof. Ir. Benyamin Lumantarna, M. Eng., Ph. D. – Alumnus SMA Kristen Petra Embong Wungu

“Dengan image yang baik, IKAPETRA akan memiliki daya tariknya sendiri, sehingga mampu membuat para alumni yang tertarik bergabung, dan dari situlah networking IKAPETRA akan terbangun.”

Prof. Ir. Benyamin Lumantarna, M. Eng., Ph. D., Guru Besar Universitas Kristen Petra

Pada masa bersekolah di SMA Kristen Petra Embong Wungu dulu, terus terang saya sangat senang dengan cara gurunya mengajar, di mana siswa diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara mandiri. Saya sendiri sudah cukup lama mengajar di bidang Teknik Sipil, di samping kesibukan menjadi konsultan dan menjalani kegiatan organisasi-organisasi yang saya ikuti. Saat ini saya adalah salah satu guru besar di Universitas Kristen Petra. Dari pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan itulah, saya berpendapat bahwa sosok guru yang baik adalah guru yang dapat menjelaskan pelajaran dengan suara lantang dan menyajikan materinya dengan jelas. Selain itu, ia juga harus dapat menjadi contoh dalam attitudenya. Seorang guru Pendidikan Agama misalnya, hendaknya pelajaran yang diberikannya bukan hanya berupa teori saja, tetapi juga mengajarkan cinta kasih dalam bentuk perbuatan. Sebab penerapan dan keteladanan dari pendidiklah yang membuat esensi sebuah pendidikan dapat melekat dalam kehidupan siswanya.

Sebagai salah seorang alumni, saya juga berharap ke depannya Sekolah Kristen Petra dapat menjadi lebih baik dan dapat mengembangkan nilai-nilai positif yang dimilikinya. Saran saya, selain guru harus menjadi teladan, sekolah juga harus memberikan pendidikan yang sifatnya student-oriented. Anak saya yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri juga merasakan bagaimana sistem pendidikan di sana sangat membantu karena bersifat student-oriented. Semoga kelak Petra dapat menjadi sekolah yang demikian juga. Tentu saja, pentingnya memberikan “ruang” bagi siswa untuk berkembang secara mandiri adalah agar mereka tidak terbuai dengan banyaknya fasilitas yang memudahkan, melainkan menjadikan fasilitas tersebut sebagai batu loncatan dan semangatnya untuk maju. Sebab, kunci keberhasilan seseorang terletak kepada bagaimana orang tersebut mau mengikuti rencana dan tuntunan Tuhan dalam hidupnya, yakni dengan selalu memberikan upaya yang terbaik dari dirinya serta tidak mudah merasa puas dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.

Saya juga mengucapkan selamat atas terbentuknya IKAPETRA, yang memberikan kesempatan bagi para alumni untuk bisa bersosialisasi lagi dengan teman lama, saling bertukar pengalaman, serta membangun jaringan. Para pengurusnya juga harus saling terbuka dan mau mengupayakan yang terbaik dari dirinya masing-masing. Bangunlah image positif IKAPETRA dengan strategi yang baik, dan ikutilah flownya dengan telaten dan penuh kesabaran. Dengan image yang baik, IKAPETRA akan memiliki daya tariknya sendiri, sehingga mampu membuat para alumni yang tertarik bergabung, dan dari situlah networking IKAPETRA akan terbangun.

Lie Swat Hiang – alumnus SMA Kristen Petra Embong Wungu 1965

“Keterbukaan dan tata kelola yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk menunjang program-program yang ada pada IKAPETRA. Alumni dapat belajar dari pengalaman alumni PPPK Petra yang telah meraih keberhasilan melalui wadah IKAPETRA.”

Lie Swat Hiang, Bidang usaha bumbu masakan instan dengan merek 'Bamboe'

Teringat betul, masa-masa itu adalah masa-masa yang cukup sulit. Banyak alumni yang eksodus untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, yaitu ke Jerman. Banyak dari antara mereka yang meraih sukses di negeri orang, seperti Bapak Oei Tien Hay seorang dokter spesialis radiologi yang memiliki banyak paten untuk karya-karyanya. Saat di SMA, ibu yang satu, ini termasuk siswa yang cerdas dan menjadi bintang kelas. Teringat dalam ingatannya, saat itu PPPK Petra memiliki empat kelas dengan kapasitas empat puluh orang. Ia begitu terkesan dengan salah satu pendidik, yaitu Ir. Lie Tjoan Kwan, seorang guru matematika yang pandai dan brillian dan menjadi panutan bagi siswa. Ir. Lie Tjoan Kwan adalah salah satu arsitek Tugu Pahlawan Surabaya. Rasa terima kasih ia sampaikan kepada Bapak Suwandi (salah satu pengurus PPPK Petra), yang pada saat itu sebagai guru bahasa Jerman yang cukup banyak membantu memberikan referensi (buku-buku dan lagu-lagu folk song).

Ia berharap, kualitas pendidikan yang telah diterapkan dengan baik di PPPK Petra, dipertahankan dengan tetap memperhatikan unsur-unsur moralitas dan kekristenan, sebagai bekal yang sangat dibutuhkan bagi generasi mendatang.

Sebelumnya ibu yang juga lulusan Universitas Airlangga ini berprofesi sebagai dokter gigi. Kemudian, sejak tahun 1967, bersama-sama dengan keluarga merintis di bidang usaha bumbu masakan instan dengan merek ‘Bamboe’ yang telah dikenal baik oleh masyarakat Indonesia dan bagi para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri. Ia mengemukakan bahwa dengan adanya IKAPETRA, secara tidak langsung akan dapat terjalin relasi usaha antaralumni.

Ia menyambut baik terbentuknya IKAPETRA, sehingga menjadi wadah resmi dari alumni PPPK Petra. Keterbukaan dan tata kelola yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk menunjang program-program yang ada pada IKAPETRA. Alumni dapat belajar dari pengalaman alumni PPPK Petra yang telah meraih keberhasilan melalui wadah IKAPETRA.

Loading

Go to Top