International Chemistry Olympiad (IChO) 2020

International Chemistry Olympiad (IChO) atau yang biasa disebut Olimpiade Kimia Internasional, pada tahun ini dilaksanakan dengan cara yang berbeda dari biasanya. Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak kegiatan menjadi terhambat pelaksanaannya, termasuk IChO kali ini. Namun, pihak penyelenggara IChO pada tahun ini memutuskan untuk tetap melaksanakan dengan menggunakan sistem remote access exam.

Sistem ini baru pertama kali digunakan sepanjang sejarah IChO. Bagaimana cara kerjanya? Biasanya peserta dari berbagai negara berkumpul di negara tuan rumah untuk berkompetisi, namun pada tahun ini peserta harus berkompetisi dari negara masing-masing. Dengan kondisi seperti ini, tentu tidak memungkinkan adanya tes praktikum, sehingga hanya tes teori yang menjadi penentu hasil pemenang.

Sebelum mengikuti IChO, ada tiga tahap pelatnas yang harus dilewati. Pelatnas I untuk IChO 2020 ini diadakan di Bandung dan diikuti oleh peraih medali OSN tahun 2019. Setiap hari kami diberi materi oleh dosen Kimia ITB dan juga beberapa alumnus IChO tahun sebelumnya. Setiap selesai pemberian materi, kami diberi tes, karena pada dasarnya pelatnas ini juga merupakan seleksi. Pada pelatnas I ini, saya sempat jatuh sakit dan berpikir tidak akan lolos. Akan tetapi karena kemurahan Tuhan, saya masih bisa lolos ke pelatnas II bersama dengan tiga belas peserta lain.

Pelatnas II pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19. Pelatnas dilakukan secara online. Saya merasa pelatnas ini sangatlah ketat, karena banyak peserta lain yang hebat. Tesnya pun dilakukan secara daring dengan cara mengirim scan hasil jawaban ke e-mail dosen. Sungguh merupakan mukjizat dari Tuhan! Saya (Ivan Candra Gunawan dari SMA Kristen Petra 2) dan Steven William (SMA Kristen Petra 1) dapat lolos pelatnas ini dan menjadi anggota perwakilan Indonesia dalam IChO 2020. Sebelum mengikuti IChO, kami mengikuti pelatnas III terlebih dahulu sebagai persiapan terakhir yang juga diadakan secara daring.

Tibalah waktu yang ditunggu. Tanggal 25 Juli 2020, dilaksanakan tes teori. Saya dan Steven mengerjakan tes ini di Hotel Sheraton Surabaya, sedangkan dua anggota perwakilan Indonesia lainnya yang berasal dari Jakarta mengerjakannya di Swiss-Belhotel Bogor. Selama mengerjakan, kami diawasi oleh satu pengawas dari dosen setempat, dan juga diawasi via Zoom oleh pihak penyelenggara. Tes ini dilaksanakan selama lima jam dengan jumlah soal yang banyak, sehingga membutuhkan kecepatan dalam mengerjakannya. Pengumuman hasil lomba dilaksanakan pada upacara penutupan. Puji Tuhan! Steven William berhasil meraih medali perunggu, dan saya meraih medali perak.

Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, karena kasih karunia Tuhanlah kami berhasil meraih medali perak dan perunggu dalam International Chemistry Olympiad 2020. Kami juga berterima kasih kepada Kepala SMA Kristen Petra 1 dan Kepala SMA Kristen Petra 2, bapak dan ibu guru, teman-teman sekolah, serta orang tua kami atas dukungan dan doanya. Tidak lupa juga, kami berterima kasih kepada pembina dan pengajar di Litbang PPPK Petra yang telah membimbing dan mengajar kami selama ini.

oleh: Ivan Candra Gunawan